16 tahun yang lalu tepatnya 15 Ramadhan 1425 H atau 29 Oktober= 2004 telah wafat seorang ulama besar Ahli Hadits Al 'Alim Al 'Allamah Prof. Dr. Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani, Makkah, Saudi Arabia.
Waktu itu malam Jum'at murid dan kerabat beliau berkumpul di rumah sakit. Wajah beliau tidak berubah, tetap gembira, seperti tidak sedang sakit. “Sekitar jam 20.00. dokter datang, dan mengatakan Abuya sudah sembuh. Kami semua memekik, Allahu Akbar!”
Di luar rumah sakit sesaat kemudian, Sayyid Muhammad al-Maliki meminta izin kepada dokter untuk menengok keluarga dan murid-muridnya. Tepat jam 00.00, beliau keluar dari rumah sakit. Sebelum masuk ke mobil, Abuya menghadap ke langit selama dua menit. Bilal, salah satu muridnya bertanya: “Ada apa, Abuya?”
Abuya al-Maliki menjawab: “Tidak ada apa-apa.”
Saat itu, seharusnya bulan sedang purnama sangat indah, namun malam itu justru tertutup awan. “Sebelumnya dalam beberapa hari terakhir, beliau selalu meminta agar murid-muridnya melihat bulan, dan bertanya apakah bulan sudah kelihatan ?”
Dari rumah sakit, beliau tidak langsung ke rumah, tapi ke pondok pesantren, untuk menemui murid-murinya. Saat itu jam 03.00. “Saya sendiri yang membukakan pintu gerbang. Setelah itu, datang Sayyid Abbas, adiknya, bersama keluarga yang lain. Kami bersama-sama membaca qasidah, lalu terlibat dalam obrolan yang sesekali diselingi dengan tertawa lebar”, cerita Habib Hamid murid Abuya sambil mengenang peristiwa penting itu.
Pertemuan malam itu, katanya, diakhiri dengan sahur bersama. Sebelumnya, Abuya sempat bertemu kakaknya dan bikin perjanjian untuk berbuka puasa hanya dengan tiga buah kurma dan air zamzam. “Pas jam 04.00, beliau meminta semuanya istirahat dan bersiap shalat Shubuh. Beliau sendiri masuk ke kamar kerjanya.”
Di kamar itu, beliau ditemani Bilal dan Burhan. Tapi Bilal diminta keluar kamar. Saat itulah, Sayyid Muhammad al-Maliki tiba-tiba bertanya kepada Burhan. “Hai, Burhan. Aku sebaiknya istirahat di kursi atau di bumi (maksudnya karpet) ?”
“Terserah Abuya.” Sahut Burhan bingung, karena tidak tahu harus menjawab Abuya. Bagaimana mungkin seorang murid memutuskan sesuatu untuk gurunya ?
“Saya akan istirahat di bumi saja.” Kata Sayyid Muhammad al-Maliki.
Beliau kemudian duduk menghadap kiblat dan bersandar. Sesaat, sempat mengambil Kitab dari tangan Burhan. Tapi kemudian, diletakkan di meja, lalu beliau menengadah menyebut, “Lailaaha illallah….”
“Innalillahi wainna ilaihi raji’un...” hanya itu yang terucap dari mulut Burhan. Hari Jum'at tepat tanggal 15 Ramadhan 1425 H atau 29 Oktober 2004, saat pagi mulai membuka kehidupan, Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani telah wafat. Jenazah almarhum langsung dibawa ke rumah sakit. Dokter menyuruh semua keluarga dan murid-murid beliau untuk pulang ke Pondok Pesantren.
Tepat seusai shalat Shubuh, ambulan rumah sakit yang membawa jenazah Abuya, tiba di kediaman beliau. Beliau dimakamkan di pemakaman al-Ma’la di samping makam istri Rasulallah ï·º .
Sayyidatina Khadijah binti Khuailid Radhiyallahu'anhu. Begitu mendengar berita duka dari mulut ke mulut, ribuan masyarakat pencinta beliau panik. Mereka kalang-kabut dan berbondong-bondong menyerbu rumah kediaman beliau untuk menyaksikan kebenaran wafatnya beliau yang secara mendadak. Karena mereka hampir tidak percaya dengan berita itu. Suasana pun tambah panik lagi pagi itu setelah jasad Almarhum dibawa dari rumah sakit ke rumah beliau.
Ribuan orang berduyun-duyun ke rumah beliau ingin menyaksikan jenazah Almarhum secara langsung. Kepanikan warga Makkah itu membuat macet lalu-lintas. Jalan menuju kampung al Rashifah, rumah kediaman beliau, dipadati kendaraan dan manusia.
Ilaa hadhrotinnabiyil Musthofa Rosulillah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, wa ila ruuhi Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki qoddasallahu sirrohu wanawwaro dloriihahu, al-Fatihah...
https://www.jrajateng.or.id/2020/05/manaqib-singkat-imam-ahlussunnah.html?m=1
Al Qur'an sebagai obat yang pertama dan yang utama.
Follow IG : jra_kota_semarang
Youtube Channel :https://www.youtube.com/channel/UCiDJlJsgEVZzQouhaxA914g
Facebook : Ruqyah Aswaja Cabang Semarang
Follow IG : jra_kota_semarang
Youtube Channel :https://www.youtube.com/channel/UCiDJlJsgEVZzQouhaxA914g
Facebook : Ruqyah Aswaja Cabang Semarang
Sekretariat JRA kota Semarang
Perumahan Sambungharjo Permai Blok E-19
Rt 03/08 Kelurahan Sambungharjo Kecamatan Genuk Kota Semarang
HP 089667994881
Perumahan Sambungharjo Permai Blok E-19
Rt 03/08 Kelurahan Sambungharjo Kecamatan Genuk Kota Semarang
HP 089667994881
Media Sosial